Selasa, 22 Januari 2019

GURU SELALU BENAR TITIK, TAPI ...


Bismillaah


Pernah nggak waktu duduk di bangku SD, guru kita mengajarkan cara rumus A. Next, di rumah kita ada PR dan diajarkan oleh orang tua dengan memakai rumus B padahal hasilnya sama dengan menggunakan rumus A namun kita malah bilang ke orang tua begini, “guru aku ga ngajarin seperti ini. caranya beda. Pokoknya aku mau cara yang diajarkan sama bu guru di sekolah titik.”
Pernah? Pasti pernah.


So, kesimpulannya adalah guru SD adalah guru yang paling benar sedunia (kata anak SD). Terbukti kan apa yang dibilang sama guru pasti diikutin sama anak SD. Bahkan orang tua pun ditentang sedemikian rupa. Pokoknya guru itu selalu benar, apalagi kalo gurumu wanita, kelar hidup lo. See! Namun ironisnya, ga semua kok apa yang dibilang sama guru SD itu always right. Pasti ada salah-salahnya. Yaahh, namanya juga manusia ga luput dari khilaf dan dosa. Punya rasa dan punya hati. Jangan samakan dengan pisau belati. Nah, kalau seperti itu gimana urusannya ya?


Cerita sedikit nih. Dulu waktu saya SD, pernah guru saya memberikan tugas matematika. Sebagai seorang siswa yang baik hati, saya pun mengerjakan tugas itu dengan bantuan orang tua. Kemudian, pada hari yang telah ditentukan saya mengumpulkan tugas tersebut dan dikoreksilah bersama-sama dengan guru dan bala siswanya. Ternyata pemirsah, jawaban yang saya berikan itu berbeda dengan teman-teman saya. Apa perasaan saya? Sedih pemirsah, syedih sesyedih sediihnyaa. Sepertinya itu masalah terberat saya waktu di bangku SD. Matematika.
Sesampainya di rumah saya langsung dipalak sama orangtua, “mana PR nya?”. Saya memberikan PR dengan nilai yang tidak ramah itu. Mata orang tua saya pun terbelalak. “Apaaaaaaaaa!!! Kenapa bisa seperti ini? Besok kamu protes sama guru kamu itu kalau jawabannya seperti ini seperti ini caranya bla bla bla”. Keesokan harinya, sayapun protes kepada guru saya dengan mereply ulang seperti yang orang tua jelaskan. Guru saya pun mengiyakan saja, dan kemudian membuat keputusan bahwa jawabannya ada dua versi yang semuanya benar padahal angkanya berbeda. Hhmm, baique lah kalo begitu. Usut punya usut, guru tersebut telah memberikan les dengan soal yang sama dengan PR tersebut untuk beberapa siswa. Yang tidak ikut les termasuk saya ya beginilah nasibnya, nanya orang tua atau berpikir sendiri. The end.

Okey lanjut ke intinya adalah guru itu harus open minded (ngomong sama diri sendiri). Jika ada siswa yang memkritisi guru mengenai jawaban, terima dulu saja, sambal kita mengoreksi dulu ni jawaban yang benar, cari referensi sebanyak-banyaknya, atau Tanya teman sejawat. Zaman sekarang mah tinggal gerakkin jari udah bisa cari semua yang diingintahukan. Ketika udah yakin bahwa guru benar dan didukung oleh sumber data yang valid dan terpercaya, barulah guru jelaskan dengan baik-baik ke ortu siswa atau siswanya. Namun sebaliknya jika guru yang salah, so ga ada salahnya kan untuk meminta maaf dan berbesar hati kepada orangtua siswa. Dan itu juga menunjukkan keprofesional bagi guru yang cemerlang seperti Anda, Anda, dan Anda. Buatlah catatan besar-besar, “KRITIK adalah SAYANG yang TERTUNDA”.

___
Buat diri peribadi enih semoga semakin baik ke depannya.



RUANG BELAJAR GITA
23 Januari 2019

GURU SELALU BENAR TITIK, TAPI ...

Bismillaah Pernah nggak waktu duduk di bangku SD, guru kita mengajarkan cara rumus A. Next, di rumah kita ada PR dan diajarkan oleh ...